Ke Mana Perginya Limbah Elektronik Kita?

Setiap tahun, dunia menghasilkan lebih dari 50 juta ton limbah elektronik. Tapi pertanyaannya, ke mana sebenarnya perginya semua perangkat yang kita buang?

Banyak orang berasumsi bahwa saat mereka membuang ponsel atau laptop ke tempat sampah, perangkat itu akan didaur ulang secara otomatis. Sayangnya, kenyataannya tidak seideal itu.

1. Terkirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Sebagian besar e-waste berakhir di TPA. Di sana, perangkat elektronik dibiarkan membusuk bersama sampah rumah tangga lainnya. Logam berat dan bahan kimia dari perangkat ini perlahan meresap ke tanah dan mencemari sumber air.

2. Diekspor ke Negara Berkembang

Ironisnya, banyak limbah elektronik dari negara maju dikirim ke negara berkembang dengan label “barang bekas layak pakai”. Padahal, mayoritasnya sudah rusak. Di negara tujuan, limbah ini dibongkar secara manual oleh pekerja informal, sering kali tanpa alat pelindung, demi mengambil logam bernilai seperti emas atau tembaga.

3. Dibakar atau Diproses Ilegal

Untuk memisahkan logam dari plastik dan komponen lain, sebagian e-waste dibakar secara terbuka. Proses ini sangat berbahaya karena melepaskan racun ke udara dan membahayakan komunitas sekitar.

4. Sebagian Kecil Didaur Ulang Secara Resmi

Hanya sekitar 17% dari total limbah elektronik global yang berhasil diproses melalui jalur daur ulang resmi. Di tempat-tempat ini, e-waste dipilah, dibongkar, dan diproses dengan aman untuk diambil kembali bahan-bahan berharga secara ramah lingkungan.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *